Graduate Record Examination (GRE) adalah salah satu ujian standar yang paling diakui di seluruh dunia, terutama bagi mereka yang bercita-cita melanjutkan pendidikan pascasarjana di universitas internasional, seperti di Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa. Ujian ini digunakan untuk menilai kesiapan akademik dan kemampuan berpikir kritis calon mahasiswa, yang meliputi penalaran verbal, penalaran kuantitatif, dan keterampilan menulis analitis. Dengan ribuan institusi pendidikan yang menerima skor GRE sebagai syarat penerimaan, ujian ini menjadi fondasi penting bagi mereka yang berambisi mengejar gelar master atau doktoral.
Namun, mempersiapkan ujian GRE tidaklah mudah. Banyak siswa yang merasa cemas menghadapi ujian ini karena cakupan materinya yang luas serta tekanan waktu selama ujian. Oleh karena itu, memahami struktur ujian, menerapkan strategi belajar yang efektif, dan mengetahui teknik menghadapi soal adalah kunci utama untuk meraih skor yang optimal.
Artikel ini akan membahas secara mendalam segala hal yang perlu kamu ketahui tentang ujian GRE, mulai dari struktur soal, tips persiapan, hingga strategi yang harus kamu terapkan saat ujian berlangsung.
Baca Juga: Update GRE 2024: Panduan Strategi dan Tips Persiapan Efektif
1. Apa Itu Ujian GRE?
Graduate Record Examination (GRE) adalah ujian standar yang digunakan sebagai syarat penerimaan di berbagai program pascasarjana dan profesional di seluruh dunia. Ujian ini dikelola oleh Educational Testing Service (ETS) dan dirancang untuk mengukur kemampuan berpikir kritis, logis, dan analitis. Skor GRE sering menjadi faktor penting dalam proses penerimaan, selain nilai akademik dan pengalaman kerja.
Tujuan Ujian GRE:
GRE bertujuan untuk memberikan gambaran tentang potensi akademik calon mahasiswa dalam berbagai bidang. Ujian ini menguji tiga aspek utama, yaitu:
- Penalaran Verbal (Verbal Reasoning): Kemampuan untuk memahami dan menganalisis teks tertulis.
- Penalaran Kuantitatif (Quantitative Reasoning): Kemampuan matematika dan pemecahan masalah.
- Menulis Analitis (Analytical Writing): Keterampilan dalam menyusun argumen dan analisis dalam bentuk tulisan esai.
GRE sering kali menjadi ujian yang dipertimbangkan oleh universitas di seluruh dunia, terutama untuk program master, PhD, dan program profesional lainnya. Namun, karena GRE adalah ujian umum, hasilnya dapat diterima di berbagai bidang studi, dari ilmu sosial hingga teknik.
Jenis Ujian GRE:
- GRE General Test
Ini adalah ujian yang paling umum dan digunakan oleh berbagai universitas di seluruh dunia untuk berbagai program pascasarjana. Ujian ini terdiri dari bagian Verbal, Quantitative, dan Analytical Writing. - GRE Subject Test
Ujian ini lebih spesifik dan biasanya dibutuhkan untuk program studi tertentu. Ujian Subject Test GRE meliputi bidang studi seperti Matematika, Fisika, Psikologi, dan Biologi. Ujian ini dirancang untuk mengukur pengetahuan khusus dalam bidang studi tertentu.
Baca Juga: Matematika SAT: Pelajari dan Raih Skor Impianmu
2. Struktur Ujian GRE
Agar dapat mempersiapkan diri dengan baik, memahami struktur ujian GRE adalah langkah pertama yang sangat penting. GRE General Test terdiri dari tiga bagian utama, yaitu Verbal Reasoning, Quantitative Reasoning, dan Analytical Writing. Selain itu, ujian ini juga mencakup bagian eksperimental atau penelitian yang tidak memengaruhi skor, namun kamu tidak akan tahu bagian mana yang eksperimental.
a. Analytical Writing
Bagian ini mengharuskan kamu menulis dua esai dalam 60 menit, yaitu:
- Analyze an Issue: Kamu diminta untuk menyampaikan pandangan tentang suatu topik dan mendukungnya dengan argumen yang logis.
- Analyze an Argument: Di sini, kamu diminta untuk mengevaluasi argumen yang diberikan dan memberikan analisis yang kritis.
Analytical Writing dinilai berdasarkan kemampuan kamu dalam mengorganisasi pemikiran, menulis secara jelas, dan menganalisis argumentasi dengan baik.
b. Verbal Reasoning
Bagian Verbal Reasoning terdiri dari dua sesi dengan masing-masing 20 soal yang harus diselesaikan dalam 30 menit per sesi. Verbal Reasoning mengukur kemampuan kamu dalam:
- Membaca Pemahaman (Reading Comprehension): Menilai kemampuan dalam memahami dan menganalisis informasi tertulis.
- Melengkapi Teks (Text Completion): Mengharuskan kamu memilih kata yang tepat untuk melengkapi kalimat agar sesuai dengan konteks.
- Kesejajaran Kalimat (Sentence Equivalence): Memilih dua kata yang bisa mengisi satu kalimat dan memberikan makna yang sama.
Soal-soal dalam bagian ini mengharuskan kamu memiliki kemampuan membaca kritis dan kosa kata yang luas.
c. Quantitative Reasoning
Bagian ini menguji kemampuan matematika dasar dan penalaran kuantitatif. Quantitative Reasoning terdiri dari dua sesi dengan masing-masing 20 soal yang harus diselesaikan dalam 35 menit. Soal-soal di bagian ini mencakup:
- Aritmetika dan Aljabar: Operasi dasar seperti persentase, fungsi, dan persamaan.
- Geometri: Konsep geometri dasar seperti garis, sudut, dan lingkaran.
- Analisis Data: Interpretasi grafik, tabel, dan statistika dasar.
Bagian ini tidak memerlukan kemampuan matematika yang mendalam, tetapi menekankan pada cara berpikir logis dan pemecahan masalah.
Baca Juga: Tips dan Trik Sukses Listening TOEFL
3. Persiapan Efektif untuk Ujian GRE
Untuk meraih skor optimal dalam GRE, persiapan yang matang adalah kunci utama. Berikut adalah beberapa tips dan strategi untuk mempersiapkan diri dengan efektif:
a. Pahami Format dan Jenis Soal
Langkah pertama adalah memahami format ujian. Familiarisasi dengan jenis soal dan bagaimana mereka muncul di ujian akan membantu kamu merasa lebih percaya diri dan mengurangi kemungkinan kejutan saat ujian berlangsung.
b. Buat Rencana Belajar yang Teratur
Persiapan GRE membutuhkan waktu, jadi buatlah jadwal belajar yang konsisten dan realistis. Tentukan target harian atau mingguan, seperti menyelesaikan sekian banyak soal latihan atau mempelajari materi tertentu. Rencana yang baik akan membantu kamu mengelola waktu dengan efisien dan memastikan kamu mempelajari semua bagian ujian.
c. Latihan Soal Secara Berkala
Latihan soal sangat penting untuk mengukur kemajuan dan memahami area mana yang masih perlu ditingkatkan. Banyak platform online dan buku panduan yang menawarkan simulasi soal GRE. Cobalah untuk menyelesaikan soal-soal ini dalam kondisi yang sama seperti saat ujian sebenarnya.
d. Pelajari Kosa Kata GRE
Karena Verbal Reasoning sangat bergantung pada kosa kata, penting untuk mempelajari kata-kata yang sering muncul di ujian GRE. Gunakan aplikasi pembelajaran kosa kata atau kartu flash untuk membantu memperluas kosa kata kamu.
e. Ikuti Simulasi Ujian
Melakukan simulasi ujian GRE secara penuh akan membantu kamu mengukur kesiapanmu. Ini juga membantu kamu dalam manajemen waktu dan mengurangi stres saat menghadapi ujian yang sebenarnya.
Baca Juga: Maksimalkan Persiapan Ujian Anda dengan Kursus TOEFL Online
4. Strategi Sukses Saat Menghadapi Ujian GRE
Selain persiapan materi, strategi saat mengerjakan soal juga sangat penting. Berikut beberapa tips yang dapat membantu kamu saat ujian berlangsung:
a. Prioritaskan Soal yang Mudah
Saat menghadapi soal ujian, mulailah dengan mengerjakan soal-soal yang kamu anggap lebih mudah. Hal ini akan membantu meningkatkan rasa percaya diri dan menyisakan lebih banyak waktu untuk soal yang lebih sulit.
b. Jangan Habiskan Terlalu Banyak Waktu di Satu Soal
Karena GRE adalah ujian dengan waktu terbatas, penting untuk mengelola waktu dengan baik. Jika kamu merasa terjebak di satu soal, jangan ragu untuk melanjutkan ke soal berikutnya. Kamu bisa kembali ke soal yang terlewat jika masih ada waktu tersisa.
c. Gunakan Teknik Eliminasi Jawaban
Jika kamu tidak yakin dengan jawabannya, gunakan teknik eliminasi untuk mempersempit pilihan jawaban. Hapus jawaban yang jelas salah, dan fokuskan pilihanmu pada jawaban yang tersisa.
d. Jawab Semua Soal
GRE tidak memberikan penalti untuk jawaban yang salah, jadi pastikan untuk menjawab semua soal, bahkan jika kamu harus menebak. Menebak tetap memberikan peluang untuk mendapatkan poin daripada membiarkan soal tidak terjawab.
Baca Juga: Tips dan Trik Lolos Interview Kerja dengan Bahasa Inggris
5. Perbandingan GRE dengan Ujian Standar Lainnya
Meskipun GRE sering dibandingkan dengan ujian standar lainnya seperti GMAT, keduanya memiliki perbedaan signifikan. Berikut beberapa poin perbandingan antara GRE dan GMAT:
a. Tujuan Ujian
- GRE: Ujian ini digunakan untuk berbagai program pascasarjana di berbagai bidang.
- GMAT: Ujian ini lebih difokuskan pada penerimaan di program MBA dan sekolah bisnis.
b. Fokus Materi
- GRE: Fokus pada penalaran verbal, kuantitatif, dan menulis analitis.
- GMAT: Lebih menekankan pada kemampuan analitis, logika, dan penalaran kuantitatif.
c. Penerimaan Institusi
- GRE: Diterima oleh berbagai program studi di universitas-universitas di seluruh dunia.
- GMAT: Utamanya diterima oleh sekolah bisnis, meskipun beberapa program MBA juga menerima GRE.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Berapa biaya pendaftaran GRE?
Biaya pendaftaran untuk ujian GRE bervariasi tergantung lokasi, tetapi umumnya berkisar sekitar $205. Beberapa wilayah mungkin memiliki biaya tambahan.
2. Berapa lama skor GRE berlaku?
Skor GRE berlaku selama lima tahun sejak tanggal ujian.
3. Apakah ada batasan berapa kali saya dapat mengikuti GRE?
Kamu dapat mengikuti GRE hingga lima kali dalam setahun, dengan jarak minimal 21 hari di antara tiap ujian.
4. Berapa skor maksimal untuk GRE?
Skor maksimal untuk Verbal dan Quantitative Reasoning masing-masing adalah 170, dan skor untuk Analytical Writing berkisar antara 0-6 poin.
5. Apa yang harus saya bawa saat ujian GRE?
Pastikan untuk membawa paspor atau identitas yang valid dan tiket pendaftaran. Alat tulis dan kalkulator akan disediakan oleh pusat ujian.
Persiapkan ujian GRE dan Dapatkan dukungan maksimal, Studipedia hadir untuk membantu meraih kesuksesan perjalanan pendidikanmu. Kami menawarkan program pelatihan GRE yang terstruktur dan dipandu oleh mentor berpengalaman. Daftarkan dirimu sekarang untuk mendapatkan bimbingan intensif dan meraih skor GRE terbaik!